Minggu, 09 Januari 2011

Biarlah, Hanya ALLAH Yang Mengenalku

Ada sebuah pesan menarik dari seorang ulama salaf, tu’rafuna fi ahlis-sama’ wa tukhfuna fi ahlil ardhi. Berusahalah agar kalian lebih dikenal oleh para penghuni langit, walau tak seorangpun penduduk bumi yang mengenal kalian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut tipe manusia seperti ini dengan sebutan Al Akhfiya’; manusia-manusia tersembunyi. Beliau juga mengatakan Allah Azza wa Jalla sangat mencintai manusia tipe ini. Mereka tidak pernah peduli apa kata manusia tentang mereka, sebab -bagi mereka- yang penting adalah apa kata Allah tentang mereka. Itulah sebabnya, mereka tidak pernah mengalami kegilaan akan kemasyhuran.

Selasa, 26 Oktober 2010

Orang Besar Berpikir Besar

Kita besar dengan berpikir besar. Kita kecil bila berpikir kecil. Keterbatasan kita adalah pikiran kita. Mimpi dianugerahkan agar kita bisa berpikir besar. Maka bermimpilah menjadi besar.
Mulailah dari pikiran kita. Keberhasilan semata-mata bagaimana kita meletakannya dalam pikiran. Tidak ada yang salah pada lingkungan sekitar. Tidak pula salah pada waktu kita.
Semua memberikan tempat dan kesempatan bagi kita untuk meraih keberhasilan. Tinggal kita mengambil langkah pertama, yaitu berpikir besar. Tak ada yang salah pada katak yang merindukan bulan.
Tak ada yang salah pada kera yang ingin menjadi dewa. Jangan hiraukan ucapan orang lain. Bergaulah dengan orang-orang yang berkepribadian besar.
Perlakukanlah diri kita dengan penuh rasa hormat, maka orang lain akan menghormati kita sebagai orang besar

by http://www.facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000075864043

Kamis, 21 Oktober 2010

Adab Bergaul Dgn Lawan Jenis

Allah swt menciptakan manusia, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Di dalam hubungan antara manusia, Islam telah mengatur adab dan etika terhadap pergaulan antara lawan jenis. Adab pergaulan antara lawan jenis memang dibutuhkan oleh setiap manusiademi meraih ridho dan kecintaan Allah swt.

Terutama bila laki-laki dan perempuan yang telah beranjak dewasa, diperlukan suatu batasan-batasan yang harus dipahami. Seorang Muslim yang beriman tidak mencintai selain karena Allah swt. Ia tidak mencintai kecuali apa yang dicintai Allah swt dan Rasul-Nya.

Begitupun bila ia membenci, ia tidak membenci kecuali apa yang di benci Allah swt dan Rasul-Nya. Rasulullah saw bersabda, Allah dan Rasul-Nya, dan membenci karena keduanya. Dalilnya ialah sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan pemberian karena Allah, sungguh ía telah rnenyempurnakan imannya.” (Diriwayatkan Abu Daud).

Adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan berguna agar kaum Muslim tidak tersesat di dunia. Adab-adab tersebut antara lain:

Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah berfirman:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30)


BERDOA dI wAKTU wAKTU MUStAJaB...

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya di kertas, entah berapa lembar akan terpakai.



Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’ala berfirman:



ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ



“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Rabu, 20 Oktober 2010

MAN JADDA WAJADA

MAN JADDA WAJADA

sebuah kalimat yang penuh dengan mukjizat.
kalimat ini bagai rumus matematika yang bila dimasukkan, maka akan menemukan hasilnya.

sebuah kalimat yang bermakna "siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan menuai hasilnya"
inilah kalimat pendek yang menyulut api dalam sekam para thalabal 'ilmi yang ingin hidupnya berubah dari sebuah kepompong yang lemah menjadi kupu-kupu yang terbang bebas mengelilingi angkasa.
bagai kan sebuah novel yang sangat menyulut api dalam sekam yang terus berkobat didalam kecambuk jiwa ku. NEGERI 5 MENARA. itulah yang telah menyulut api semangat. (wajib dibaca,,, hehehe)
ia bagaikan suatu obat penawar hati yang semakin membuat penderita penyakit itu kecanduan untuk terus memakainya.
bagaikan narkoba, kalimat "man jadda wajada" ini bagai sabu, ganja, heroin, dkk.
yang apabila kita telah mencicipi nya sedikit, maka akan kecanduan terus hingga mati..sayangnya,,, narkoba yang satu ini sangat HALAL untuk dikonsumsi siapa saja.

bagi yang ingin mengukir tinta sejarah prestasi sebanyak-banyaknya untuk hidup yang sesingkat ini,, maka dapat menggunakan rumus ini yaitu "man jadda wajada" serta diiringi dengan kesabaran dan keikhlasan.

MAN JADDA WAJADA        MAN SHOBARO ZHOFIRO.
SELAMAT MENCOBA........^_^

MAHALNYA SEBUAH JANJI

Segala yang terjadi di muka bumi ini baik itu besar maupun kecil tidak lepas dari izin Alloh swt. Termasuk di dalamnya saat Iblis dan para pengikutnya hendak berbuat mudharat kepada manusia. Mereka juga mendapatkan izin Alloh. Namun walaupun diizinkan, bukan berarti Alloh ridho. Karena izin terbagi 2 :

1. Mendapat izin Alloh, dan itu diridhoi-Nya
2. Mendapat izin Alloh, dan itu dimurkai-Nya.

Iblis termasuk yang diizinkan oleh Alloh, walaupun Alloh sebenarnya tidak ridho dengan perbuatan Iblis tersebut, namun karena Alloh memiliki Sifat Rahman, Maka Pemberi, Maha Pengasih, semuanya dikasi oleh Alloh, termasuk yang berbuat jahat kepada-Nya, maka Iblis memanfaatkan kesempatan ini untuk keuntungan misinya. Menyesatkan manusia.


KITA DAPAT MEMBACA AYAT2 ALLOH DAN MENGIKUTI RASUL TIDAK LEPAS DARI IZIN-NYA
2:97. Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.


Minggu, 17 Oktober 2010

Big Work to Big Change

Kerja besar merupakan upaya besar yang tak tergantikan, da’I adalah pekerjaan utama bagi seorang abdi Allah, karena iman tak hanya sekedar sebatas lisan, namun mesti ada upaya yang tampak sehingga dirasakan oleh orang lain.

Kalian pemuda-pemudi, adalah pembaharu perbaikan di dunia yang semakin kocar-kacir tidak menemukan formulasi untuk menuju kehidupan yang lebih baik, maka tak ada lagi waktu untuk duduk bersantai dalam aroma kehidupan yang biasa menipu...

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (Q.S. An Nisa (4) : 95)

Nahnu du’at qobla kulli syai’ (kami adalah da’I sebelum dan segala sesuatu) ini adalah jargon utama seorang da’I yang bermakna bahwa apapun kita, jadi apapun kita dan dimanapun kita, aktifitas dakwah adalah prioritas utama dalam perbaikan generasi berikutnya…

Adikku… hidup hanya sebatas perjalanan semu, ada akhir yang pasti setelah jiwa ini mencari kebenaran di dunia ini, cita-cita besar hanyalah bertumpu di akhir nanti, karena dunia senantiasa menjauh jika kita mendekat, namun ia akan mendekat seiring kita menjauhinya untuk menggapai kebahagiaan hakiki di alam yang lain yang menjadi impian para nabi……